Selasa, 27 November 2012

Hukum Pascal


“Hukum pascal menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada suatu zat cair dalam ruang tertutup, tekanannya diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah sama besar”.
Persamaan :
Keterangan :
F1 = Gaya yang bekerja pada penghisap I
F2 = Gaya yang bekerja pada penghisap II
A1 = Luas penampang penghisap I
A2 = Luas penampang penghisap II

Penerapan Hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada penggunaan alat-alat teknik yaitu sebagai berikut :
A.      Dongkrak Hidrolik
Ban mobil yang kempis dapat diganti dengan menggunakan alat bantu dongkrak hidrolik, dengan cara memasang dongkrak dekat ban yang akan diganti dan menggerakkan pengungkitnya sehingga mobil terangkat. Cara kerja dongkrak saat ditekan adalah penghisap kecil menekan cairan yang ada dalam reservoir.Tekanan yang ditimbulkan cairan selanjutnya mengangkat penghisap besar.


B.      Jembatan  Angkat
Digunakan ketika akan mencuci pada bagian bawah  mobil tanpa harus melangkah di bawah mobil. Cara kerja jembatan angkat adalah udara bertekanan tinggi dimampatkan diatas permukaan minyak, udara yang mampat ini meneruskan tekanan ke bagian bawah penghisap yang mengangkat mobil sampai ketinggian tertentu.

C.       Kursi  Dokter  Gigi
Kursi dokter gigi termasuk salah satu alat yang memanfaatkan hukum pascal. Cara kerjanya mirip dengan dongkrak hidrolik. Ketika pedal/tuas tertekan atau diinjak oleh dokter gigi tekanan fluida dalam bejana berhubungan akan diteruskan pada kursi pasien sehingga kursi mendapat gaya ke atas. Bayangkan bahwa tuas injak dan kursi pasien terhubung oleh suatu bejana berhubungan, tuas injak merupakan tabung kecil dan kursi pasien tabung besar. Ketika dokter memberikan gaya pada maka tuas injak maka fluida pada tabung kecil akan mendapat tekanan dan tekanan yang sama besar akan diteruskan pada tabung besar. Nah dengan memanfaatkan hubungan ini dokter gigi cukup memberikan gaya yang kecil pada tuas injak dan akan menimbulkan gaya yang cukup besar pada kursi pasien yang membuat kursi pasien naik.
D.      Pompa  Hidrolik ban Sepeda
Jika kita menggunakan pompa sepeda kuno untuk memompa ban sepeda, maka kita akan cepat lelah. Hal ini disebabkan kita harus memberi gaya tekan cukup besar supaya udara dapat masuk ke dalam ban. Agar pekerjaan memompa sepeda menjadi lebih ringan sebaiknya digunakan pompa hidrolik. Pompa hidrolik bekerja dengan diberi gaya yang kecil pada penghisap kecil sehingga pada penghisap besar akan dihasilkan gaya yang cukup besar.
E.      Rem Piringan Hidrolik
Ide tekanan zat cair diteruskan melalui zat cair juga digunakan pada mobil untuk sistem pengereman. Setiap rem mobil dihubungkan oleh pipa-pipa menuju ke master silinder. Pipa-pipa penghubung dan master silinder diisi penuh dengan minyak rem.
Ketika kita menekan pedal rem, master silinder tertekan. Tekanannya diteruskan oleh minyak rem ke setiap silinder rem. Gaya tekan pada silinder rem menekan sepasang sepatu rem sehingga menjepit piringan logam. Akibat jepitan ini, timbul gesekan pada piringan yang melawan arah gerak piringan hingga akhirnya dapat menghentikan putan roda.
Sepasang sepatu dapat menjepit piringan dengan gaya yang besar karena sepasang sepatu tersebut dihubungkan ke pedal rem melalui sistem hidrolik. Disini kita menekan silinder yang luas pengisapnya lebih kecil daripada luas pengisap rem, sehingga pada rem dihasilkan gaya yang lebih besar. Jika luas pengisap rem dua kali luas pengisap master, maka dihasilkan gaya rem yang dua kali lebih besar dari gaya tekan kaki pada pedal rem.
Gesekan sepasang sepatu terhadap piringan menimbulkan panas. Oleh karena permukaan piringan sangat luas jika dibandingkan terhadap luas sepasang sepatu, maka panas yang timbul pada piringan segera dipindahkan ke udara sekitarnya. Ini mengakibatkan suhu sepasang sepatu rem hampir tetap (tidak panas).







Tidak ada komentar:

Posting Komentar