“Hukum pascal menyatakan bahwa gaya yang
bekerja pada suatu zat cair dalam ruang tertutup, tekanannya diteruskan oleh
zat cair itu ke segala arah sama besar”.
Persamaan :
Keterangan :
F1 = Gaya yang bekerja
pada penghisap I
F2 = Gaya yang bekerja
pada penghisap II
A1 = Luas penampang
penghisap I
A2 = Luas penampang
penghisap II
Penerapan Hukum Pascal dalam
kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada penggunaan alat-alat teknik yaitu
sebagai berikut :
A.
Dongkrak
Hidrolik
Ban mobil yang kempis dapat diganti dengan
menggunakan alat bantu dongkrak hidrolik, dengan cara memasang dongkrak dekat
ban yang akan diganti dan menggerakkan pengungkitnya sehingga mobil terangkat.
Cara kerja dongkrak saat ditekan adalah penghisap kecil menekan cairan yang ada
dalam reservoir.Tekanan yang ditimbulkan cairan selanjutnya mengangkat
penghisap besar.
B.
Jembatan Angkat
Digunakan ketika akan mencuci pada bagian
bawah mobil tanpa harus melangkah di
bawah mobil. Cara kerja jembatan angkat adalah udara bertekanan tinggi
dimampatkan diatas permukaan minyak, udara yang mampat ini meneruskan tekanan
ke bagian bawah penghisap yang mengangkat mobil sampai ketinggian tertentu.
C.
Kursi Dokter
Gigi
Kursi dokter
gigi termasuk salah satu alat yang memanfaatkan hukum pascal. Cara kerjanya
mirip dengan dongkrak hidrolik. Ketika pedal/tuas tertekan atau diinjak oleh
dokter gigi tekanan fluida dalam bejana berhubungan akan diteruskan pada kursi
pasien sehingga kursi mendapat gaya ke atas. Bayangkan bahwa tuas injak dan
kursi pasien terhubung oleh suatu bejana berhubungan, tuas injak merupakan
tabung kecil dan kursi pasien tabung besar. Ketika dokter memberikan gaya pada
maka tuas injak maka fluida pada tabung kecil akan mendapat tekanan dan tekanan
yang sama besar akan diteruskan pada tabung besar. Nah dengan memanfaatkan
hubungan ini dokter gigi cukup memberikan gaya yang kecil pada tuas injak dan
akan menimbulkan gaya yang cukup besar pada kursi pasien yang membuat kursi
pasien naik.
D.
Pompa Hidrolik ban Sepeda
Jika kita
menggunakan pompa sepeda kuno untuk memompa ban sepeda, maka kita akan cepat
lelah. Hal ini disebabkan kita harus memberi gaya tekan cukup besar supaya
udara dapat masuk ke dalam ban. Agar pekerjaan memompa sepeda menjadi lebih
ringan sebaiknya digunakan pompa hidrolik. Pompa hidrolik bekerja dengan diberi
gaya yang kecil pada penghisap kecil sehingga pada penghisap besar akan
dihasilkan gaya yang cukup besar.
E. Rem Piringan Hidrolik
Ide tekanan zat cair diteruskan melalui zat cair juga digunakan pada mobil
untuk sistem pengereman. Setiap rem mobil dihubungkan oleh pipa-pipa menuju ke
master silinder. Pipa-pipa penghubung dan master silinder diisi penuh dengan
minyak rem.
Ketika kita menekan pedal rem, master silinder tertekan. Tekanannya
diteruskan oleh minyak rem ke setiap silinder rem. Gaya tekan pada silinder rem
menekan sepasang sepatu rem sehingga menjepit piringan logam. Akibat jepitan
ini, timbul gesekan pada piringan yang melawan arah gerak piringan hingga
akhirnya dapat menghentikan putan roda.
Sepasang sepatu dapat menjepit piringan dengan gaya yang besar karena
sepasang sepatu tersebut dihubungkan ke pedal rem melalui sistem hidrolik.
Disini kita menekan silinder yang luas pengisapnya lebih kecil daripada luas
pengisap rem, sehingga pada rem dihasilkan gaya yang lebih besar. Jika luas
pengisap rem dua kali luas pengisap master, maka dihasilkan gaya rem yang dua
kali lebih besar dari gaya tekan kaki pada pedal rem.
Gesekan sepasang sepatu terhadap piringan menimbulkan panas. Oleh karena
permukaan piringan sangat luas jika dibandingkan terhadap luas sepasang sepatu,
maka panas yang timbul pada piringan segera dipindahkan ke udara sekitarnya.
Ini mengakibatkan suhu sepasang sepatu rem hampir tetap (tidak panas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar